Jenis – jenis tanaman beracun dan faktor yang mempengaruhi toksisitas
Selain mengerti mengenai manajemen pakan pada ternak, kita juga harus mengetahui apa saja macam makanan yang dapat menyebabkan keracunan pada ternak. Terdapat bermacam – macam jenis tanaman yang memiliki
toksin atau racun alami. Berikut adalah beberapa contoh tanaman yang memiliki toksin yang harus anda ketahui:
A. Kacang merah (Phaseolus vulgaris)
Racun alami yang
dikandung oleh kacang merah disebut fitohemaglutinin
(phytohaemagglutinin),
yang termasuk golongan lektin.
Keracunan makanan oleh racun ini biasanya
disebabkan karena konsumsi kacang merah dalam keadaan mentah atau yang dimasak kurang sempurna. Gejala
keracunan yang ditimbulkan antara lain adalah mual, muntah, dan nyeri perut yang diikuti oleh diare
(Widodo, 2005).
B. Singkong
(Manihot utilisima)
Daun
ubi kayu mengandung sianida yang beracun. Oleh karena itu jika akan
dimanfaatkan untuk bahan sayur harus diolah dengan cara yang benar agar efek
toksiknya hilang, misalnya dengan dipanaskan.
Kandungan
sianida pada daun ubi kayu bervariasi, tergantung pada jenisnya. Daun ubi kayu
yang segar memiliki kandungan sianida yang cukup banyak. Cara menetralisasi
kandungan sianida tersebut dapat dilakukan dengan dijemur sebelum diberikan
kepada ternak.
Hewan yang
rentan adalah semua jenis ternak ruminansia termasuk sapi, kerbau, kambing, dan
domba. Oleh karena itu daun ubi kayu yang akan diberikan kepada ternak harus
dipanaskan terlebih dahulu di bawah terik matahari hingga layu untuk
menetralisasi kandungan racunnya.
Gejala
klinis akibat keracunan daun ubi kayu ini terutama pada sapi adalah gejala
kejang-kejang, mulut keluar buih keputihan, mata menjadi juling, pernafasan
sesak, denyut jantung meningkat, dan bila mengalami keracunan yang berat dapat
mengakibatkan kematian.
C. Pucuk bambu
(rebung)
Racun alami pada pucuk bambu termasuk dalam golongan glikosida sianogenik. Untuk mencegah
keracunan akibat mengkonsumsi pucuk bambu, maka sebaiknya pucuk bambu yang akan
dimasak terlebih dahulu dibuang daun terluarnya, diiris tipis, lalu direbus
dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 8-10 menit. Gejala
keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong, antara lain meliputi
penyempitan saluran nafas, mual, muntah, dan sakit kepala
(Widodo, 2005).
D. Biji buah-buahan
Contoh biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida sianogenik adalah apel,
aprikot, pir, plum, ceri, dan peach. Walaupun bijinya mengandung racun,
tetapi daging buahnya tidak beracun. Secara normal, kehadiran glikosida
sianogenik itu sendiri tidak membahayakan. Namun, ketika biji segar buah-buahan
tersebut terkunyah, maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida,
yang bersifat racun. Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong
dan pucuk bambu. Dosis letal sianida berkisar antara 0,5-3,0 mg per kilogram
berat badan (Widodo, 2005).
E. Kentang
Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk dalam
golongan glikoalkaloid, dengan
dua macam racun utamanya, yaitu solanin
dan chaconine.
Biasanya racun yang dikandung oleh kentang berkadar rendah dan tidak menimbulkan
efek yang merugikan bagi manusia.Meskipun demikian, kentang yang berwarna
hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung
kadar glikoalkaloid dalam kadar yang tinggi (Widodo, 2005).
F. Tomat hijau
Tomat mengandung racun alami yang termasuk golongan glikoalkaloid
yang menyebabkan tomat hijau berasa
pahit saat dikonsumsi. Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya hindari
mengkonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengkonsumsi daun dan batang tanaman
tomat
(Widodo, 2005).
G. Seledri
Seledri mengandung senyawa psoralen, yang termasuk kumarin.
Senyawa ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar
matahari. Untuk menghindari efek toksik psoralen, sebaiknya hindari terlalu
banyak mengkonsumsi seledri mentah, dan akan lebih aman jika seledri dimasak
sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui proses pemasakan (Widodo,
2005).
H.
Kacang tanah
Kacang
tanah atau bungkil kacang tanah sebagai limbah industri sering dimanfaatkan
untuk makanan penguat bagi ternak, utamanya sapi dan babi. Kacang tanah atau
bungkil kacang tanah dalam situasi tertentu dapat mengakibatkan keracunan
akibat dari daya kerja aflatoksin.
Dalam
keadaan biasa pakan ternak dari bungkil kacang tanah ini adalah normal dan
biasa diberikan, namun dalam situasi tertentu dapat menjadi racun karena kacang
atau bungkil kacang tersebut telah ditumbuhi jamur Aspergillus flavus. Galur tertentu dari jamur tersebut dapat
diproduksi toksin, terutama bila bungkil yang tersedia tidak betul-betul
kering.
Hewan
rentan terhadap racun dari jamur Aspergillus
ini adalah sapi, babi, dan ayam, sedangkan domba termasuk lebih tahan. Hewan
muda lebih rentan daripada hewan dewasa.
Gejala
klinis akibat pengaruh dari racun jamur Aspergillus
flavus pada kebanyakan hewan antara lain adalah kecepatan pertumbuhannya
berkurang dan nafsu makan juga berkurang. Keracunan yang hebat dapat
menyebabkan kekejangan dan kemudian hewan akan ambruk. Pedet yang
keracunan dapat mengalami tenesmus dan buta. Pengaruh paling menonjol pada sapi
dewasa yang sedang laktasi adalah penurunan produksi susu. (Widodo, 2005)
Faktor yang mempengaruhi sifat
ketoksinannya sendiri ada beberapa, yakni :
§
Ukuran
dan spesies hewan
§ Kecepatan ingesti
§ Tipe makanan yang teringesti bersama sianogen
§ Jumlah enzim degradasi dalam tanaman dan dalam sal. Makanan
§ Kemampuan hewan mendetoksikasi sianida. (Yuningsih, 1991)
§ Kecepatan ingesti
§ Tipe makanan yang teringesti bersama sianogen
§ Jumlah enzim degradasi dalam tanaman dan dalam sal. Makanan
§ Kemampuan hewan mendetoksikasi sianida. (Yuningsih, 1991)
The Best Mobile Casinos in the USA
BalasHapusBest Mobile 맥스 88 Casinos — Best Mobile Casinos 슈어 벳 먹튀 · 1. Wild Casino, $5,000 · 2. Jackpot 바카라 게임 사이트 City, $7,000 포커 페이스 뜻 · 3. Bovada, 유흥가 $10,000 · 4. BetMGM, $10,000 · 5. Cafe Casino,